Taresa Pricillia
28213796
4EB25
Karakteristik, Pengaruh trend kebijakan sektor keuangan dan pasar modal
Pengertian Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional
didefinisikan sebagai akutansi untuk transaksi internasional,perbandingan
standard akuntansi. Definisi ini meluputi kebutuhan dalam bidang keuangan,
pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Selain itu juga meliputi
perbedaan standard akutansi dari berbagai Negara dan harmonisasi berbagai
praktek akutansi di seluruh dunia.
“Akuntansi internasional adalah
akutansi yang mencakup semua perbedaan prinsip, metode dan standard akutansi di
semua Negara, termasuk prinsip akutansi (GAP) yang ditetapkan di tiap-tiap
Negara. Perbedaan akuntansi ini dikarenakan factor perbedaan geografi, politik,
ekonomi, sosial, dan hokum. Maka dari itu, mau tidak mau akutan harus menguasai
semua prinsip akuntansi yang berlaku di semua Negara” (Belkaoui, 1985).
Akuntansi Internasional menurut (Sarasota,
FL: AAA,1997) dalam buku “Internasional
Accounting Section of The America Accounting Association” adalah
“Most
accounting students are familiar with financial accounting and managerial
accounting, but many have only a vague idea of what internasional accounting
is. Defined broadly, the accounting in internasional encompasses the
funcational areas of financial accounting, managerial accounting, auditing,
taxation, and accounting information system.
The world
internasional in internasional accounting can be defined at three different
levels. The first level is supranational accounting, which denotes standards,
guidelines, and rules of accounting, auditing, and taxation issued by
supranational organization. Such organization include the United Nations, the
Organization for Economic Coorporeation and Development, and the Ibternasional
Federation of Accountants”.
Akuntansi
Internasional tidak berbeda dengan peranan akuntansi, yang menjadikan
perbedaanya yaitu terletak pada entitas pelaporan, pelaporan pada akuntansi
internasional adalah perusahaan-perusahaan multinasional (Multinational Company) dengan operasi dan transaksi yang melintas
batas-batas Negara, atau suatu entitas dengan kewajiban pelaporan kepada para
pengguna yang beralokasi di Negara selain Negara entitas pelaporan.
Standar akuntansi intenasional adalah IFRS (International Financial Reporting Standards),
IFRS dulunya dikenal dengan nama IAS (Internasional
Accaounting Standards) yang dikeluarkan oleh IASC (Internasional Accounting Standards Comittee). IFRS merupakan
kumpulan standar, dasar, prinsip kautansi yang penerapannya dilakukan secara
internasional.
Akuntansi Internasional terbagai menjadi 3 bidang yang
luas yang mencakup beberapa proses, diantaranya :
1.
Pengukuran (Measurements)
Pengukuran
adalah proses mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menghitung aktivitas
ekonomi atau transaksi dalam memberikan masukan mendalam mengenai
profitabilitas operasi perusahaan dan kekuatan posisi keuangan.
2.
Pengungkapan (Disclosure)
Pengungkapan
adalah proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna
yang diharapkan dan memusatkan perhatian pada isu seperti yang akan dilaporkan,
kapan, dengan cara apa dan kepada siapa.
3.
Auditing
Auditing
adalah proses dimana auditor melakukan pengujian terhadap keandalan proses
pengukuran dan komunikasi.
B.
Karakteristik Akuntansi Internasional
Beberapa karakteristik era ekonomi
global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
1. Bisnis internasional,
2. Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi
pada perusahaan multinasional,
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional.
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang
mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang
terus tumbuh seperti : Faktor lingkungan, Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan
Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
C.
Sejarah Akuntansi Intenasional
Awalnya,
akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping)
yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di
Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan
pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Luca-lah orang yang
pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system
dalam bukunya berjudul : "Summa the arithmetica geometria proportioni et
proportionalita" di tahun 1494.
Luca
memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:
1. Buku Memorandum, adalah buku catatan
mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2. Jurnal, dimana transaksi yang
informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam
jurnal.
3. Buku Besar, adalah suatu buku yang
merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system
(Raddebaugh, 1996).
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan
Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi
publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik
akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah
persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain
ke Indonesia. Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika
Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia
II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara,
akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang
melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
D.
Pengaruh Trend Kebijakan Sektor Keuangan
Manajemen
risiko telah menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan
manajemen. Alasannya tidaklah sulit dicari. Dengan regulasi pasar keuangan dan
pengendalian modal yang terus dilakukan, volatilitas dalam harga komoditas,
valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang dewasa ini. Berdasarkan
kondisi dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari risiko yang mereka
hadapi yang berasal dari volatilitas tersebut, memutuskan risiko manakah yang
perlu dilindungi dan mnegevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang
dijalankan. Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam teknologikeuangan
memungkinkan pergeseran risisko keuangan pada pundak orang lain. Meski
demikian, beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan
sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar, yang banyak
diantaranya mungkin berada ribuan mil jauhnya. Tampak jelas adanya
ketergantungan yang timbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan
kebingunan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan, mereka
yang memiliki keahlian manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.
E.
Pengaruh Trend Kebijakan Pasar Modal
Faktor yang mungkin banyak
menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan
eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuatan standard akuntansi,
dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh
dunia pricewaterhouse Coopers melaporkan bahwa volume penawaran ekuitas lintas
batas dalam dollar meningkat hamper tiga klai lipat antara tahun 1995 dan
1999,dengan jumlah dana lebih dari sebesar AS$500 miliar yang diperoleh selamaa
periode 5 tahun tersebut (penawaran ini hanya mencakup penjualan surat berharga
di luar pasar domestik). Penawaran intrnasional atas obligasi, pinjaman
sindikasi, dan instrument utang lainnya juga tumbuh secara dramatis selama
tahun 1990-an. Tren ini kemudian memburuk selama tahum-tahun awal dekade
sekarang, yang disebabkan oleh penurunan aktivitas ekonoi dunia. Meski demikian
aktivitas bisnis saat ini sedang bergerak naik dan kita berharap tren ini terus
berkelajut selama sisa dekade ini.
Federasi Pasar Modal Dunia (World Federation of Exchanges)
melaporkan bahwa jumlah perusahaan domestic yang mencatatkan sahamnya meningkat
di beberapa pasar dan menuru dibeberapa pasar yang lain selama masa awal dekade
sekarang. Meskipun demikian, rata-rata ukuran dan volume perdagangan per tahun
atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang
sebagian diakibatkan oleh merger dan akusisi, yang juga berakibat pada
penghapusan pencatatan saham (delisting)
yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.
Ratusan perusahaan emiten asing
telag mencatatkan ekuitasnya pada sejumlah pasar modal di Eropa, Amerika Utara,
dan Jepang selama bertahun-tahun. Meski demikian, jumlah perusahaan asing yang
mencatatkan saham pada kebnayakan pasar modal selain Bursa Efek New York dan
Nasdaq telah menurun. Hal ini menunjukkan bahwa banyak emiten yang
mempertanyakan manfaat dan proses pencatatan saham tersebut dan bahwa manfaat
untuk pencatatan saham di luar negeri lebih besar apabila dilakukan di Amerika
Serukat ketimbang di Negara lain.
Referensi
:
1. Frederick D.S. Choi, Gary K.Meek
“Akuntansi Internasional”, Edisi kelima, Jakarta : Salemba Empat, 2005
2. Triaswati Hety dkk, “Akuntansi
Internasional”, Edisi pertama, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar