3.1 PENGUNGKAPAN, PENGUNGKAPAN
SUKARELA DAN PENGUNGKAPAN WAJIB
Pengungkapan
merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan dan langkah akhir dalam
proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh
statemen keuangan. Evans (2003) membatasi pengertian pengungkapan hanya pada
hal-hal yang menyangkut pelaporan keuangan. Pernyataan manajemen dalam surat
kabar atau media masa lain serta informasi diluar lingkup pelaporan keuangan
tidak termasuk dalam pengertian pengungkapan. Sementara itu, Wolk, Tearney, dan
Dodd (2001) memasukkan pula statemen keuangan segmental dan statemen yang
merefleksi perubahan harga sebagai bagian dari pengungkapan.
Ada dua jenis
pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan oleh standar
dan regulasi, yaitu:
1. Pengungkapan Wajib
(mandatory disclousure)
Pengungkapan Wajib
merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku.
Peraturan tentang standar pengungkapan informasi bagi perusahaan yang telah
melakukan penawaran umum dan perusahaan publik yaitu, Peraturan No. VIII.G.7
tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Peraturan No. VIII.G.2 tentang
Laporan Tahunan. Peraturan tersebut diperkuat dengan Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-17/PM/1995, yang selanjutnya diubah melalui Keputusan Ketua Bapepem No.
Kep-38/PM/1996 yang berlaku bagi semua perusahaan yang telah melakukan
penawaran umum dan perusahaan publik. Peraturan tersebut diperbaharui dengan
Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 yang mengatur tentang penyajian
dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik untuk setiap
jenis industri.
2. Pengungkapan Sukarela
(voluntary disclosure)
Salah satu cara meningkatkan
kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas
untuk membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen. Pengungkapan
Sukarela merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela
oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Pengungkapan
Sukarela
Pengungkapan sukarela yaitu penyampaian
informasi yang diberikan secara sukarela oleh perusahaan di luar pengungkapan
wajib. Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan informasi yang melebihi
persyaratan minimum dari peraturan pasar modal yang berlaku. Perusahaan
memiliki keleluasaan dalam melakukan pengungkapan sukarela dalam laporan
tahunan sehingga menimbulkan adanya keragaman atau variasi luas pengungkapan
sukarela antar perusahaan.
Pengungkapan sukarela merupakan salah
satu cara meningkatkan kredibilitas pelaporan keuangan perusahaan dan untuk
membantu investor dalam memahami strategi bisnis perusahaan (Healy, Palepu,
1993 dalam Sotomo, 2004). Dalam konteks pengungkapan sukarela manajemen
perusahaan bebas memilih untuk memberikan informasi akuntansi lainnya yang
dianggap relevan dalam mendukung pengambilan keputusan oleh pemakai laporan
tahunan (Meek, Gary K, Clare B. Robert dan Sidney J. Gray, 1995 dalam Sutomo,
2004).
Pertimbangan
manajemen untuk mengungkapkan informasi secara sukarela dipengaruhi oleh faktor
biaya dan manfaat. Manajemen akan mengungkapkan informasi secara sukarela jika
manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biayanya. Manfaat utama yang
diperoleh perusahaan dari pengungkapan sukarela adalah biaya modal yang rendah
(Elliot, Robert K. dan Jacobson, Peter D, 1994 dalam Sutomo, 1994).
Pengungkapan informasi oleh perusahaan diharapkan akan membantu investor dan
kreditor memahami risiko investasi.
Biaya
pengungkapan informasi oleh perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya
langsung dan biaya tidak langsung. Biaya pengungkapan langsung adalah biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengembangkan dan menyajikan informasi.
Biaya-biaya tersebut meliputi biaya pengumpulan, biaya pemrosesan, biaya
pengauditan dan biaya penyebaran informasi. Biaya pengungkapan tidak langsung
adalah biaya-biaya yang timbul akibat diungkapkannya atau tidak diungkapkannya
informsi. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya litigasi dan proprietary cost
(biaya competitive disadvantage dan biaya politik). Biaya litigasi
timbul karena pengungkapan informasi yang tidak mencukupi atau pengungkapan
informasi yang menyesatkan. Biaya politik terjadi bila praktik pengungkapan
perusahaan memicu regulasi oleh pemerintah. Kerugian persaingan dari
pengungkapan informasi terjadi bila informasi yang diungkapkan melemahkan daya
saing perusahaan karena informasi tersebut digunakan pesaing untuk memperkuat
daya saing mereka.
Sedangkan dari sumber PSAK dapat
disimpulkan bahwa informasi lain atau informasi tambahan (telaahan keuangan
yang menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan,
posisi keuangan perusahaan, kondisi ketidakpastian, laporan mengenai lingkungan
hidup, laporan nilai tambah) adalah merupakan pengungkapan yang dianjurkan
(tidak diharuskan) dan diperlukan dalam rangka memberikan penyajian yang wajar
dan relevan dengan kebutuhan pemakai.
Luas pengungkapan mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, sosial
budaya suatu negara, teknologi informasi, kepemilikan perusahaan dan
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. Ada tiga
konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan, yaitu:
1. Adequate disclosure
(pengungkapan cukup)
2. Fair disclosure (pengungkapan
wajar)
3. Full
disclosure (pengungkapan penuh)
Beberapa
studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi
secara sukarela. Manfaat dari pengungkapan yang sukarela adalah biaya transaksi
yang lebih rendah dalam memperdagangkan surat berharga yang dikeluarkan, minat
para analis keuangan dan investor terhadap perusahaan yang semakin besar,
likuiditas saham yang meningkat, dan biaya modal yang lebih rendah. Dalam
laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah
proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan
akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan
sukarelanya.
Laporan ini
berisi panduan mengenai bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan
menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Karena
investor diseluruh dunia menuntut informasi yang lebih detail dan lebih tepat
waktu, tingkat pengungkapan sukarela semakin meningkate baik di negara-negara
dengan pasar yang sudah maju maupun pasar-pasar yang masih berkembang.
Sejumlah
aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan serta pengesahan oleh pihak
ketiga dapat memperbaiki fungsi pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi
kemampuan manajer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan cara yang
tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan
menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham
menerima informasi tepat waktu, lengkap dan akurat. Auditor eksternal mencoba
untuk memastikan bahwa manajer menerapkan kebijakan akuntansi dan system
pengendalian yang memadai serta memberikan pengungkapan yang diwajibkan tepat
pada waktunya.
Meskipun
mekanisme ini sangat mempengaruhi praktik yang ada, kadang-kadang para manajer
menyimpulkan bahwa manfaat dari ketidaksesuaian dengan ketentuan pelaporan,
seperti harga saham yang tinggi karena laba yang dinaikkan melebihi biayanya
yang berakibat hukuman pidana dan perdata jika ketidaksesuaian tersebut
diketahui dan dilaporkan.
Beberapa
kajian menunjukkan bahwa manajer berinisiatif untuk mengungkapan informasi
performa perusahaan secara sukarela. Keuntungannya mungkin menyangkut biaya
transaksi yang lebih rendah dalam perdagangan sekuritas perusahaan, bunga yang
lebih tinggi dari analis keuangan dan investor, meningkatkan likuidias saham
dan biaya modal yang lebih rendah. laporan yang paling terkini menyongkong
pandangan bahwa perusahaan bisa mencapai keuntungan dalam pasar modal dengan
mempertinggi pengungkapan mereka secara sukarela. Namun, banyak pihak yang
mengakui bahwa laporan keuangan dapat menjadi mekanisme cacat untuk
berkomunikasi dengan investor luar.
Menurut pendapat penulis karya
ilmiah klasik berikut ini komunikasi manajer dengan investor luar ketika tidak
sempurna, antara lain ketika :
1. Manajer memiliki
informasi kuat tentang perusahaan mereka,
2. Insentif manajer tidak
sesuai dengan bunga dari semua pemegang saham,
3.
Peraturan akuntansi dan audit tidak sempurna.
Regulasi pengungkapan menentukan
keperluan untuk memastikan bahwa pemegang saham menerima informasi lengkap,
berkala, dan akurat.
Sumber :
Pengungkapan Sukarela
Pengungkapan
sukarela yaitu penyampaian informasi yang diberikan secara sukarela oleh
perusahaan di luar pengungkapan wajib. Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan
informasi yang melebihi persyaratan minimum dari peraturan pasar modal yang
berlaku. Perusahaan memiliki keleluasaan dalam melakukan pengungkapan sukarela
dalam laporan tahunan sehingga menimbulkan adanya keragaman atau variasi luas
pengungkapan sukarela antar perusahaan.
Pengungkapan
sukarela merupakan salah satu cara meningkatkan kredibilitas pelaporan keuangan
perusahaan dan untuk membantu investor dalam memahami strategi bisnis
perusahaan (Healy, Palepu, 1993 dalam Sotomo, 2004). Dalam konteks pengungkapan
sukarela manajemen perusahaan bebas memilih untuk memberikan informasi
akuntansi lainnya yang dianggap relevan dalam mendukung pengambilan keputusan
oleh pemakai laporan tahunan (Meek, Gary K, Clare B. Robert dan Sidney J. Gray,
1995 dalam Sutomo, 2004).
Pertimbangan
manajemen untuk mengungkapkan informasi secara sukarela dipengaruhi oleh faktor
biaya dan manfaat. Manajemen akan mengungkapkan informasi secara sukarela jika
manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biayanya. Manfaat utama yang
diperoleh perusahaan dari pengungkapan sukarela adalah biaya modal yang rendah
(Elliot, Robert K. dan Jacobson, Peter D, 1994 dalam Sutomo, 1994).
Pengungkapan informasi oleh perusahaan diharapkan akan membantu investor dan
kreditor memahami risiko investasi.
Biaya
pengungkapan informasi oleh perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya
langsung dan biaya tidak langsung. Biaya pengungkapan langsung adalah biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengembangkan dan menyajikan informasi.
Biaya-biaya tersebut meliputi biaya pengumpulan, biaya pemrosesan, biaya
pengauditan dan biaya penyebaran informasi. Biaya pengungkapan tidak langsung
adalah biaya-biaya yang timbul akibat diungkapkannya atau tidak diungkapkannya
informsi. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya litigasi dan proprietary cost
(biaya competitive disadvantage dan biaya politik). Biaya litigasi
timbul karena pengungkapan informasi yang tidak mencukupi atau pengungkapan
informasi yang menyesatkan. Biaya politik terjadi bila praktik pengungkapan
perusahaan memicu regulasi oleh pemerintah. Kerugian persaingan dari
pengungkapan informasi terjadi bila informasi yang diungkapkan melemahkan daya
saing perusahaan karena informasi tersebut digunakan pesaing untuk memperkuat
daya saing mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar